Masih Ingat  dengan Grup Band Duran Duran? Ternyata Eks Gitaris Menderita Penyakit Ini Tanpa Gejala Berikut 10 Jenis Kanker Paling Mematikan dan Olahraga Ini  Senjata Rahasia Lawan Kanker yang Perlu Diketahui Pria

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (SURYA24.COM)-  Grup musik asal Inggris, Duran Duran, telah mampu merajai panggung musik dunia selama beberapa dekade. Dikenal dengan gaya musik pop dan new wave yang ikonik, serta penampilan panggung yang mencolok, Duran Duran telah memukau jutaan pendengar di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi jejak karier dan warisan grup band legendaris ini.

Membangun Nama

Duran Duran dibentuk di Birmingham pada tahun 1978. Grup ini awalnya terdiri dari Simon Le Bon (vokal), Nick Rhodes (keyboard), John Taylor (bass), Roger Taylor (drum), dan Andy Taylor (gitar). Mereka segera mendapatkan perhatian dengan paduan suara catchy dan gaya pakaian yang unik. Dalam beberapa tahun, mereka berhasil mencuri perhatian lewat singel-singel seperti "Planet Earth" dan "Girls on Film."

Puncak Kesuksesan

Tahun 1982 hingga pertengahan 1980-an menjadi puncak kesuksesan bagi Duran Duran. Album studio keduanya yang bertajuk "Rio" menjadi sebuah fenomena global, dengan singel-singel hits seperti "Hungry Like the Wolf" dan "Save a Prayer" yang mengantar mereka ke arus utama musik internasional. Grup ini bukan hanya dikenal karena musiknya, tetapi juga estetika visualnya dalam video musik, yang sering kali revolusioner dan memukau. Namun siapa sangka saat ini salah satu eks personelnya menderita penyakit serius. Berikut kabarnya

Kanker Prostat Tanpa Gejala

Andy Taylor, mantan gitaris Duran Duran mengungkap dirinya mengidap kanker prostat tanpa gejala.

Taylor telah didiagnosis kanker prostat pada 2018. Musisi 62 tahun ini sebelumnya diklasifikasikan membutuhkan "paliatif, perawatan di akhir hayat".

Tahun lalu dirinya berbicara dengan dokter yang berkata ada pengobatan untuknya. Pengobatan ditargetkan hanya untuk mendeteksi sel kanker.

Dia telah menerima intervensi media berupa bahan kimia radioaktif yang disuntikkan secara intravena. Pengobatan ini direkomendasikan Christopher Evans, seorang ilmuwan yang disebut Taylor sebagai Elon Musk-nya kanker.

Setelah sesi perawatan, lanjutnya, bahan kimia akan "radioaktif selama beberapa hari". Dia pun tidak bisa tidur di ruang yang sama dengan pasien lain.

"Saya diklasifikasikan sebagai [pasien dengan] perawatan paliatif, perawatan akhir hayat...dan sekarang tidak; Saya tidak menunjukkan gejala," kata Taylor seperti dilansir dari Guardian mengutiop cnnindonesia.com

Mantan rekan bandnya, Simon Le Bon (vokalis), Nick Rhodes (keyboardist), dan Roger Taylor (drummer) mengetahui diagnosis penyakit Taylor lewat sebuah surat. Surat pun dibacakan di upacara Hall of Fame di teater Peacock, Los Angeles.

Tentang Le Bon, Taylor berkata, "Dibutuhkan seseorang dengan kualitas yang sangat istimewa dari hatinya untuk melakukan itu dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Orang-orang tidak menyadari bahwa dia sebenarnya pria yang cukup berkelas."

Apa Taylor bakal kembali ke Duran Duran? Saat ditanya demikian, dia bilang tidak.

"Saya tidak akan mengatakan tidak pada kesempatan [bermain paruh waktu], terutama untuk para penggemar, tapi seiring saya tetap menjaganya. Mengingatkan orang, kamu harus diminta," katanya.

Duran Duran merupakan salah satu band legendaris era 1980-an. Lagu-lagu andalan mereka masih dinikmati hingga kini seperti, 'The Wild Boys' dan 'Rio'.

Grup ini masih eksis dengan merilis album studio ke-15 'Future Past' di 2021. Mereka pun melakukan tur Amerika Utara.

 

Sementara Taylor bulan depan merilis 'Man's A Wolf To Man, sebuah album solo perdananya.

Setelah sesi perawatan, lanjutnya, bahan kimia akan "radioaktif selama beberapa hari". Dia pun tidak bisa tidur di ruang yang sama dengan pasien lain.

"Saya diklasifikasikan sebagai [pasien dengan] perawatan paliatif, perawatan akhir hayat...dan sekarang tidak; Saya tidak menunjukkan gejala," kata Taylor seperti dilansir dari Guardian.

Mantan rekan bandnya, Simon Le Bon (vokalis), Nick Rhodes (keyboardist), dan Roger Taylor (drummer) mengetahui diagnosis penyakit Taylor lewat sebuah surat. Surat pun dibacakan di upacara Hall of Fame di teater Peacock, Los Angeles.

Tentang Le Bon, Taylor berkata, "Dibutuhkan seseorang dengan kualitas yang sangat istimewa dari hatinya untuk melakukan itu dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Orang-orang tidak menyadari bahwa dia sebenarnya pria yang cukup berkelas."

Apa Taylor bakal kembali ke Duran Duran? Saat ditanya demikian, dia bilang tidak.

"Saya tidak akan mengatakan tidak pada kesempatan [bermain paruh waktu], terutama untuk para penggemar, tapi seiring saya tetap menjaganya. Mengingatkan orang, kamu harus diminta," katanya.

Duran Duran merupakan salah satu band legendaris era 1980-an. Lagu-lagu andalan mereka masih dinikmati hingga kini seperti, 'The Wild Boys' dan 'Rio'.

Grup ini masih eksis dengan merilis album studio ke-15 'Future Past' di 2021. Mereka pun melakukan tur Amerika Utara.

Sementara Taylor bulan depan merilis 'Man's A Wolf To Man, sebuah album solo perdananya.

Menjadi Senjata Rahasia

Dibagian lain penelitian terbaru menemukan olahraga kardio yang memadai dapat membantu pria mencegah beberapa jenis kanker mematikan yang paling umum.

Menurut penelitian yang diterbitkan di JAMA Network Open itu, tingkat olahraga kardio yang lebih tinggi berkaitan dengan risiko kematian yang lebih rendah akibat kanker paru-paru, kanker prostat, atau kanker usus besar.

Mengutip Insider, para peneliti dari The Swedish School of Sport and Health Sciences mengamati data dari 177.709 pria Swedia yang berusia antara 18 hingga 75 tahun dengan selama hampir 10 tahun masa tindak lanjut.

Mereka membandingkan kebugaran kardio pernapasan mereka dengan risiko terkena atau meninggal akibat kanker paru-paru, usus besar dan prostat, tiga jenis kanker yang paling umum terjadi pada pria.

Untuk menguji tingkat kebugaran kardio para peserta, para peneliti mengukur VO2 max, kemampuan untuk menggunakan oksigen selama berolahraga.

Mengutip cnnindonesia.com, mereka meminta para peserta mengayuh sepeda statis selama enam menit, dengan tujuan agar detak jantung tetap stabil, yang kemudian digunakan untuk menghitung VO2 max.

Para peserta kemudian dikelompokkan ke dalam empat kelompok, mulai dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi tingkat kebugaran kardio pernapasannya.

Data yang dikumpulkan menunjukkan hasil pria yang memiliki tingkat kebugaran tertinggi memiliki risiko kematian yang jauh lebih rendah akibat kanker paru-paru, usus besar, atau prostat.

Peserta studi dengan VO2 max yang lebih tinggi juga memiliki risiko lebih rendah terkena kanker paru-paru atau usus besar, meskipun data menunjukkan bahwa mereka memiliki risiko sedikit lebih tinggi terkena kanker prostat.

Setelah disesuaikan dengan faktor gaya hidup lainnya seperti pola makan, kondisi kesehatan lainnya, dan kebiasaan merokok, hasil penelitian masih menunjukkan bahwa partisipan dengan kebugaran kardio minimal sedang memiliki risiko kematian akibat kanker usus besar dan prostat yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor kebugaran terendah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesehatan jantung sangat penting tak hanya untuk mencegah penyakit jantung, tetapi juga mencegah beberapa jenis kanker.

Para peneliti pun menyimpulkan melakukan lebih banyak aktivitas fisik, terutaman pada intensitas yang lebih tinggi, dapat bermanfaat dalam membantu mencegah penyakit mematikan seperti beberapa jenis kanker dan juga penyakit jantung.

Latihan kardio sendiri termasuk berjalan, berlari, berenang, bersepeda, dan aktivitas lain yang meningkatkan detak jantung dan membuat Anda bernapas lebih keras.

Dengan melakukan kardio, dapat membantu meningkatkan kesehatan kardio pernapasan dari waktu ke waktu dan mengurangi risiko penyakit serta meningkatkan suasana hati.

Otoritas kesehatan masyarakat seperti Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS biasanya merekomendasikan total gabungan per minggu dari 150 menit aktivitas sedang seperti jalan cepat atau 75 menit aktivitas intens seperti berlari, kelas kebugaran, atau membawa barang belanjaan yang berat.

Penelitian menunjukkan bahwa setiap hal kecil saja bisa sangat berpengaruh pada kesehatan. Kebiasaan dengan intensitas rendah seperti berjalan kaki dapat memberikan manfaat kesehatan yang besar.

Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa menambahkan jalan kaki singkat dalam rutinitas harian Anda dapat mengurangi risiko kematian dini akibat penyakit seperti penyakit jantung dan kanker.

Selain itu, olahraga berenergi tinggi dapat membuahkan hasil dalam waktu yang lebih singkat. Sebuah studi tahun 2021 menemukan bahwa olahraga kurang dari 15 menit sehari dapat meningkatkan kebugaran kardio, dengan latihan intensitas tinggi yang singkat dan sering dilakukan dengan sepeda statis.

 

10 Jenis Kanker Paling Mematikan 

Seperti diketahui kanker menjadi salah satu penyakit mematikan di dunia. Bahkan, saat kanker didiagnosis sejak dini dan diberikan perawatan terbaru, penyakit ini masih memiliki kekuatan untuk membunuh. Di seluruh dunia, terdapat tiga kanker yang paling banyak membunuh orang di tahun 2020, yaitu kanker paru-paru (1,80 juta kematian), kanker kolorektal (935.000 kematian), dan kanker hati (830.000 kematian). 

Dituliskan Live Science dilansir kompas.com, jumlah orang yang dibunuh oleh kanker setiap tahunnya bergantung pada dua faktor, yaitu banyaknya orang pengidap kanker dan presentase orang yang didiagnosis menderita kanker yang bertahan.

 Menurut direktur ilmiah senior penelitian pengawasan di American Cancer Society (ACS) Rebecca Siegel, kanker yang paling mematikan adalah kanker dengan kelangsungan hidup yang paling rendah. Peneliti kanker menentukan kelangsungan hidup dengan ukuran relatif 5 tahun. Ini merupakan presentase orang yang diharapkan bertahan hidup dari efek kankter tertentu, tidak termasuk risiko dari kemungkinan penyebab kematian lainnya, selama lima tahun setelah didiagnosis. 

Hal tersebut didasarkan menurut Program Pengawasan, Epidemiologi, dan Hasil Akhir (SEER) Inisiatif National Cancer Institute (NCI) yang mengumpulkan, menyusun, menganalisis, dan melaporkan data serta statistik kasus kanker secara nasional. Berdasarkan data yang dihimpun di Amerika Serikat periode 2011-2017, 10 jenis kanker paling mematikan sebagai berikut: 

  1. Kanker pankreas 

Kanker ini menyerang jaringan pankreas, yang membantu pencernaan. Secara umum, kanker sistem pencernaan cukup mematikan, dengan kurang dari setengah pasien bertahan hidup lima tahun. Sebagian besar kanker pankreas merupakan kanker eksokrin, yang berarti kanker muncul di sel yang membuat enzim pencernaan. Dalam sedikit kasus, kanker muncul di sel endokrin pankreas yang membuat hormon seperti insulin atau disebut tumor neuroenokrin pankreas (NETs). 

Ini merupakan 2 persen dari kanker pankreas dan memiliki prognosis yang jauh lebih baik. Bergantung dari seberapa jauh penyebarannya, dokter dapat mengobati kanker pankreas dengan pembedahan, radiasi, atau kemoterapi. Perawatan lain yang mungkin termasuk imunoterapi, yang meningkatkan sistem kekebalan untuk menyerang kanker atau terapi bertarget, obat yang menargetkan molekul khusus untuk sel kanker. 

  1. Mesothelium 

Mesothelium adalah lapisan sel yang melapisi rongga tubuh tertentu dan mengelilingi organ dalam. Meshotheliome merupakan kanker sel-sel ini. Tiga dari empat mesothelioma berkembang di mesothelium yang mengelilingi paru-paru atau pleura. Jenis kanker ini disebut mesothelioma pleura. Berikutnya, jenis mesothelioma paling umum terbentuk di peritoneum, jaringan yang melapisi perut dan mengelilingi banyak organ perut seperti perut dan hati. Jenis kanker ini disebut peritoneal mesothelioma. 

Mesothelioma jarang terjadi di jaringan yang mengelilingi jantung dan testis. Adapun perawatannya bergantung pada seberapa jauh perkembangannya, termasuk pembedahan, kemoterapi, radioterapi, terapi bertarget, ddan imunoterapi. 

  1. Kanker kantung empedu 

Kantung empedu terletak di bawah hati yang berkonsentrasi dan menyimpan empedu. Empedu merupakan zat yang dibuat oleh hati yang membantu proses pencernaan. Kondisi batu empedu dapat meningkatkan risiko terkena kanker kandung empedu. Perawatan yang diberikan bergantung pada seberapa jauh kanker berkembang saat didiagnosis. Ini meliputi pembedahan, kemoterapi, dan radiasi.   

  1. Kanker kerongkongan 

Kerongkongan mempunyai fungsi mengangkut makanan dari tenggorokan ke perut. Faktor risiko kanker kerongkongan meliputi usia, merokok, minum alkohol, hingga riwayat refluks asam. Perawatan yang diberikan bergantung seberapa jauh kanker telah berkembang, termasuk pembedahan, kemoterapi, radiasi, imunoterapi, atau terapi bertarget.

  1. Kanker hati

 Kanker ini menjadi salah satu kanker yang paling umum di seluruh dunia, dengan faktor risiko yang paling signifikan adalah hepatitis B kronis atau infeksi hepatitis C. Kedua infeksi tersebut ditularkan melalui cairan tubuh, termasuk darah dan air mani. Untuk itu, anak-anak direkomendasikan mendapatkan vaksinasi terhadap virus hepatitis B, dan sejauh ini belum ada vaksin untuk hepatitis C. Kanker yang terkait erat yaitu kanker saluran empedu intrahepatik, yang terjadi di saluran yang membawa empedu dari hati dan kantong empedu ke usus kecil, di mana empedu membantu mencerna lemak dari makanan. 

  1. Kanker paru-paru 

Kanker paru-paru dan bronkial membunuh paling banyak orang di seluruh dunia. Merokok dan penggunaan produk tembakau menjadi penyebab utamanya. Hal terbaik yang dapat dilakukan pasien perokok mempersiapkan pengobatan dengan berhenti merokok. Perawatan untuk kanker paru-paru terasuk pembedahan, kemoterapi, radiasi, imunoterapi, dan terapi bertarget. Baca juga: Akhirnya, Peneliti Temukan Hubungan Endometriosis dan Kanker Ovarium 

  1. Kanker pleura

 Kanker pleura terjadi di rongga pleura, ruang di dalam rongga dada tapi di luar paru-paru atau di lapisan sel yang mengelilingi paru-paru. Semua kanker pleura adalah mesothelioma. Banyak dari kanker pleura non-mesothelioma merupakan jaringan histologi yang tidak diketahui. Perawatan untuk kanker pleura meliputi pembedahan, kemoterapi, atau radiasi.

  1. Leukimia monositik akut 

Leukimia monositik akut merupakan subtipe dari jenis leukimia yang disebut leukimia myeloid akut (AML). Ini berkembang dalam sel prekursor darah yang sedang dalam perjalanan untuk menjadi sel sistem kekebalan yang disebut monosit. Monosit merupakan bagian utama dari sistem kekebalan bawaan, yang tidak melibatkan pengembangan antibodi, tapi mengenali ciri-ciri umum patogen dan menyerangnya. Perawatan untuk penyakit ini antara lain kemoterapi, transplantasi sel induk, atau terapi bertarget. 

  1. Kanker otak

Pada orang dewasa, tumor otak jarang dimulai di otak, tapi seringnya menyebar dari kanker lain. Kanker otak yang disebabkan oleh kanker yang berasal dari tempat lain di tubuh tidak termasuk dalam statistik kelangsungan hidup kanker otak, karena kanker dikategorikan berdasarkan tempat asalnya. Apabila seseorang meninggal karena kanker yang berasal dari paru-paru dan menyebar ke otak, kasus tersebut akan memengaruhi statistik kelangsungan hidup kanker paru-paru, bukan statistik kelangsungan hidup kanker otak. Adapun pada anak-anak, sebagian besar tumor otak dimulai di otak. 

Satu-satunya faktor risiko tumor otak, yaitu riwayat keluarga dan paparan radiasi di kepala. Perawatan tumor otak bergantung pada jenis tumor dan seberapa besar kanker telah tumbuh saat didiagnosis. Perawatannya dapat berupa pembedahan, radiasi, kemoterapi, imunoterapi, atau terapi bertarget. 10. Leukimia myeloid akut

 Leukimia myeloid akut berkembang dari sel punca di sumsum tulang, yang berdiferensiasi menjadi prekursor sel darah dan akhirnya jadi sel darah. Leukimia terjadi saat perkembangan sel darah terhenti dan sel menjadi kanker. Leukimia diklasifikasikan menurut tahap di mana sel darah dan prekursor menghentikan perkembangannya dan menjadi kanker. 

Leukimia myeloid akut mengacu pada kanker yang berkembang di sel myeloid, merupakan sel prekursor darah yang berpotensi berkembang menjadi sel darah merah, beberapa jenis sel darah putih, dan trombosit. Dalam kondisi ini, sel punca terjebak di tahap yang belum matang, disebut sel ledakan. Tidak ada atau sangat sedikit sel blast dalam darah yang sehat. 

Memiliki terlalu banyak sel blast dan terlalu sedikit sel darah sehat menyebabkan banyak gejala, seperti seringnya infeksi, memar, dan mudah berdarah. Penyakit ini sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan anak-anak, meskipun dapat terjadi di usia berapa pun. Perawatannya termasuk kemoterapi, transplantasi sel induk, atau terapi bertarget.***